Kamis, 11 November 2010

Threads about population.

A. Penyebaran

Organisme atau kumpulan organisme tersebar di permukaan bumi sesuai kemampuan pergerakannya atau kondisi lingkungan seperti adanya pengaruh luas kawasan (luas pulau), ketinggian tempat dan letak geografis. Penyebaran organisme dari satu wilayah ke wilayah lain dapat dilakukan melalui salah satu dari tiga jalan, yaitu:

  1. Lorong (koridor); jalan yang memberikan peluang yang sama kepada semua jenis untuk pindah melalui koridor.
  2. Tapisan; jalan yang hanya meliputi beberapa habitat, sehingga mencegah jenis-jenis tertentu untuk pindah, karena habitatnya yang tidak sesuai.
  3. Jalan undian; jalan perpindahan yang melalui lautan. Misalnya perpindahan organisme dari satu pulau ke pulau lainnya dengan cara mengikuti benda yang terapung di atas lautan.

B. Pola Penyebaran

Pola penyebaran satwa liar dapat berbentuk acak, berkelompok dan sistematik. Pola penyebaran ini merupakan strategi individu ataupun kelompok organisme untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Bentuk-bentuk pola sebaran:

  1. Acak, contoh: pada rusa sambar (Cervus unicolor).
  2. Berkelompok, contoh: banteng.
  3. Sistematik, contoh: burung pinguin yang sedang bersarang, burung kuntul yang sedang berserang.

C. Pengaruh Luas Pulau

Pengaruh ukuran luas pulau terhadap jumlah jenis dapat dipelajari dari ilmu biografi. Biografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran dan ekologi jenis berdasarkan ilmu bumi, sedang zoogeografi ialah biografi tentang hewan.

Menurut teori biogeografi pulau, jumlah jenis yang ditampung oleh sebuah pulau akan ditentukan oleh titik keseimbangan antara lain laju kepunahan lokal dan laju migrasi.

Kepunahan lokal merupakan pencerminan dari faktor luas pulau dan mutu habitat. Untuk pulau-pulau yang mutunya sama, hubungan antara luas dan jumlah jenis bersifat logaritmis, yaitu pulau yang luasnya sepuluh kali lipat atau menampung dua kali lipat lebih banyak jenis.

Laju kepunahan jenis dapat dikaitkan dengan tingkat keterpencilan, yaitu ditinjau dari jaraknya terhadap pulau lainnya yang lebih besar atau dari daratan utamanya yang menjadi sumber asal jenis mendatang.

Pengaruh luas pulau terhadap derajat kelimpahan endemik lokal juga sangat nyata. Pada umumnya pulau-pulau yang lebih besar mempunyai daftar jenis endemik (jenis yang tidak dijumpai di tempat lain) jauh lebih banyak dari pulau-pulau kecil. Pulau-pulau kecil yang letaknya terpencil, mempunyai tingkat endemisme yang tinggi untuk burung, tetapi tingkat endemisme untuk tumbuhannya rendah.

D. Ketinggian Tempat

Kenaikan ketinggian suatu tempat, diikuti dengan penurunan dalam kekayaan jenis. Perubahan besar dalam komposisi jenis terjadi bersamaan dengan adanya peralihan dari habitat dataran rendah ke habitat pegunungan. Semakin tinggi letaknya, komposisi jenis dan struktur hutan berubah menjadi terbatas. Kebanyakan vertebrata dataran rendah dapat mencapai ketinggian yang lebih tinggi daripada flora dataran rendah, akan tetapi jumlah jenisnya menurun pada ketinggian yang lebih tinggi.

E. Letak Geografis

Letak geografis pulau dapat menentukan pula jumlah jenis penghuninya. Kepulauan Indonesia berada diantara dua wilayah geografis utama,yaitu wilayah Oriental dan Australia.

Sumber: Balai Diklat Kehutanan Pematang Siantar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar